Breaking News
Join This Site
Native Application dan Mobile Web

Native Application dan Mobile Web


Native apps atau native application merupakan program aplikasi smartphone yang dibuat dengan bahasa pemrograman tertentu untuk berjalan pada suatu platform. Misalnya native app yang berjalan di platform iOS, Android atau Windows Phone.
Mobile web merupakan website yang dioptimalisasi untuk diakses oleh mobile browser.
  • Bahasa Pemrograman

Native app pada iOS dibuat dengan bahasa pemrograman Objective-C, Android  dengan Java dan Windows Phone dengan Visual C++.
Mobile web dibuat dengan HTML5, CSS3, JavaScript dan server-side languages seperti PHP.
  • Distribusi

Native app membutuhkan distribusi lewat application storenya, Apple App store (iPhone, iPad) atau Google Play (Android device) yang dimiliki dan dikontrol oleh vendor. Pengguna masing-masing device ini bisa dengan mudah mengakses application store lewat devicenya, pilih applikasi yang mereka inginkan lalu download dan install.

Mobile web pada dasarnya website yang dioptimalisasi untuk smartphone maka pengguna hanya mengetik nama URL untuk mengaksesnya tanpa harus mendownload dan instalasi di device mereka.
  • Platform

Native app dibuat untuk berjalan di atas platform yang ada pada device apakah iOS,Android, Windows Phone.

Mobile web merupakan sebagaimana website dibuat untuk diakses oleh browser.

Index

Native app tidak bisa di index oleh search engine sebagaimana mobile web, karena native app pada dasarnya merupakan aplikasi yang “hidup” di devicenya.
  • Kelebihan

Native app : yang menonjol dari native app adalah performanya yang cepat, user-friendly, memiliki user experience yang baik, sisi visual yang menarik, terjamin dalam hal kualitas dan securitynya karena dikontrol oleh vendor masing-masing.

Mobile Web : dengan prinsip “develop once run everywhere” berarti relatif hemat biaya pengembangan dibandingkan native app yang multiplatform. Bisa didistribusikan secara bebas ke pengguna tanpa harus mendapatkan approval dari pihak tertentu sebagaimana native yang harus mendapat approval dari vendor lewat App Store dan Google Play. Begitu juga sebaliknya pengguna tidak perlu harus mencari dulu di application store untuk mengakses mobile web tersebut.


  • Kelemahan

Native app :  biaya pengembangan dan maintenance yang lebih mahal jelas menjadi pertimbangan, biaya tersebut akan otomatis bertambah bila pengembangan dilakukan secara multiplatform. Update yang dilakukan secara periodik pada native app akan menciptakan kondisi dimana terdapat versi yang berbeda-beda yag digunakan oleh pengguna native app tersebut.

Mobile Web :  performa yang relatif lambat dibandingkan native app. Belum supportnya secara penuh semua browser pada fitur-fitur HTML5 menjadikan mobile web tidak konsisten dalam tampilan di browser yang berbeda. Belum mampunya mobile web mengakses semua fitur yang dimiliki device bersangkutan. Sebaliknya native app dibuat untuk mampu mengakses semua fitur yang dimiliki device.